About

JADILAH SEPERTI YANG KAMU INGINKAN, KARENA ANDA HANYA MEMILIKI SATU KEHIDUPAN DAN SATU KESEMPATAN UNTUK MELAKUKAN YANG INGIN ANDA LAKUKAN: Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan:SAHABAT SEJATI ADALAH MEREKA YANG SANGGUP BERADA DI SISIMU KETIKA KAMU MEMERLUKAN DUKUNGAN WALAUPUN SAAT ITU MEREKA BISA MEMILIH BERADA DI TEMPAT LAIN YANG LEBIH MENYENANGKAN: Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

Sabtu, 02 Oktober 2010

Mahasiswa berikrar menjamin kerukunan beragama


Mahasiswa ikut sebuah acara di Keuskupan Khulna

Mahasiswa Bangladesh yang umumnya tidak peduli dengan isu-isu antaragama dan hampir tidak melakukan interaksi sosial, kini berusaha mempromosikan kerukunan lintas agama di kampus mereka.
Tidak adanya pengetahuan, rasa hormat, serta suka provokasi dan takhayul telah menghambat perdamaian dan solidaritas, demikian temuan 130 mahasiswa dalam sebuah seminar lintas agama pada 24 September di kantor Caritas di Keuskupan Khulna.
Pusat Dialog Antaragama Khulna (KIDC) menyelenggarakan acara sehari tentang solidaritas dan kerukunan antaragama.
“Setiap agama mencari kebenaran dan kebahagiaan manusia. Ini menuntut adanya rasa belas kasihan yang kurang lebih bersifat aktif di dalam diri kita semua. Jadi, kita perlu menunjukkan kasih persaudaraan untuk para sahabat dan tetangga kita,” kata Mizanur Rahman, seorang profesor beragama islam dari Government Bangla College di Dhaka, kepada peserta pertemuan tersebut.

Wakil direktur KIDC, Pastor Lawrence Bablu Sarker sependapat. “Agama yang tidak mengajarkan belas kasihan dan cinta bukanlah agama yang sesungguhnya,” katanya.

“Selama bertahun-tahun, para pemimpin agama yang munafik telah menyesatkan banyak orang dan menimbulkan perpecahan. Kita bertanggungjawab untuk meningkatkan kerukunan dan solidaritas demi pengembangan masyarakat dan negara kita,” tambahnya.

Bhupen Hajra, 26, seorang Hindu yang baru lulus tahu baik sekali betapa perbedaan agama dapat menimbulkan gesekan. “Tiga tahun yang lalu saya bertengkar dengan seorang teman muslim tentang daging sapi yang tidak dimakan oleh orang Hindu.” Sejak itu mereka tidak lagi saling berbicara, katanya.

Jico Sheikh, 28, seorang mahasiswa Muslim, menceritakan tentang sebuah isu nasional yang berkepanjangan.

“Setelah India pecah dalam perang kemerdekaan Bangladesh, banyak orang Hindu terpaksa meninggalkan negara tersebut. Banyak kelompok dipersalahkan, tetapi tak seorang Muslim pun yang dipersalahkan,” katanya. “Saya tidak punya perasaan anti-agama dan saya sampang berbaur dengan penganut agama lain,” tambahnya.

Semua peserta berjanji untuk meningkatkan dialog antaragama dan mendirikan forum di lembaga pendidikan mereka, kata Pastor Sarker.

Oleh Reporter ucanews.com, Khulna, Bangladesh
Tanggal publikasi: 30 September 2010
http://www.cathnewsindonesia.com/2010/09/30/mahasiswa-berikrar-menjamin-kerukunan-beragama/

0 komentar: