About

JADILAH SEPERTI YANG KAMU INGINKAN, KARENA ANDA HANYA MEMILIKI SATU KEHIDUPAN DAN SATU KESEMPATAN UNTUK MELAKUKAN YANG INGIN ANDA LAKUKAN: Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan:SAHABAT SEJATI ADALAH MEREKA YANG SANGGUP BERADA DI SISIMU KETIKA KAMU MEMERLUKAN DUKUNGAN WALAUPUN SAAT ITU MEREKA BISA MEMILIH BERADA DI TEMPAT LAIN YANG LEBIH MENYENANGKAN: Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

Jumat, 15 Februari 2013

Sebuah refleksi menjadi orang katolik sejati


Saya mencoba untuk mensharingkan pengalaman sahabat saya sebagai seorang katolik.
Sebut saja nama sahabat saya Anton. Sahabat saya tinggal di salah satu paroki yang ada di keuskupan Semarang. Ia tinggal di sebuah lingkungan katolik minoritas, walaupun demikian, kehidupan umat beragama terjalin dengan baik, ada rasa saling menghormati dan menghargai antar umat beragama. Lingkungan Gereja tempat Anton berada terdiri dari umat yang memiliki latar belakang pekerjaan dan asal yang berbeda-beda, kebanyakan umat katolik di lingkungan tempat tinggal Anton adalah pendatang dari luar paroki. Sahabat saya, Anton, beberapa waktu yang lalu sempat mengeluh kepada saya. Keluhannya adalah seputar kehidupan menggereja yang dituntut oleh lingkungan tempat ia tinggal. Perlu diketahui, bahwa Anton, baru menikah dan sedang menanti anak pertama mereka lahir, Anton juga termasuk umat baru di lingkungannya. Kondisi ekonomi keluarga, bisa dikatakan cukup, artinya tidak berlebihan, untuk Anton dan isterinya. Pertama menginjakkan kaki di lingkungan yang baru, Anton berusaha untuk bersosialisasi dengan umat katolik dan masyarakat. Anton meyakini bahwa kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Sebagai umat baru dilingkungan katolik, Anton juga berusa menghadiri acara atau pertemuan lingkungan, seperti katekese lingkungan, doa lingkungan, rekoleksi lingkungan, misa lingkungan. Namun ada satu hal yang menurut Anton, menjadi orang katolik membebani atau kurang berkenan di hatinya, yaitu banyaknya sumbangan dana, baik untuk lingkungan, maupun untuk paroki. Misalnya setiap bulan, umat katolik di lingkungan Anton harus memberi sumbangan bulanan untuk paroki (ada dua pos, seminari dan paroki), kemudian pada masa-masa khusus dalam liturgi Gereja: seperti, prapaskah, adven, wajib membeli majalah yang diterbitkan oleh paroki. Sempat keluar dari mulut Anton, walaupun sulit: apakah Gereja kita sekarang sudah menjadi miskin?? sehingga harus meminta-minta sumbangan dari umatnya? Selama ini Gereja mendengung-dengungkan keberpihakannya pada orang miskin, tetapi apakah tidak sebaliknya, Gereja memanfaatkan orang miskin untuk memperkaya dirinya? Bagaimana dengan kehidupan para imam di biara atau paroki yang serba berkecukupan atau malah bisa dikatakan berlebihan alias mewah? Dimana semangat kemiskinan yang selalu dikotbahkan setiap hari minggu? Dimana keteladanan hidup sederhana yang ingin diperjuangkan? Ironis sekali, Gereja (hirarki) berbicara soal orang miskin, tetapi mereka memperkaya diri. Apakah menjadi orang katolik yang sejati harus selalu pasrah atau taat pada segala bentuk penindasan yang terjadi dalam Gereja sendiri? Dimana kerajaan Allah yang selalu di perdengarkan dalam setiap kesempatan? Dimana keberpihakan Gereja terhadap mereka yang kecil, miskin dan tertindas? Dimana solidaritas Gereja terhadap sesamanya yang menderita?
Hendaknya Gereja berbenah diri atau merefleksikan eksistensinya dimana ia hidup dan berada. Kalau tidak, maka Gereja akan menjadi batu sandungan demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus Kristus. Bahkan umat akan semakin pesimis dengan keyakinan yang diajarkan Gereja, menolak kehadiran Gereja di tengah masyarakat. Sungguh memprihatinkan, jika kenyataan tentang menjadi katolik berubah menjadi kenyataan menjadi anti katolik. Semoga tulisan yang singkat ini dapat menjadi sebuah permenungan bagi kita semua, khususnya umat katolik di seluruh tanah air. Semoga kemulian Tuhan semakin nyata dalam kehidupan kita. Amin

0 komentar: