About

JADILAH SEPERTI YANG KAMU INGINKAN, KARENA ANDA HANYA MEMILIKI SATU KEHIDUPAN DAN SATU KESEMPATAN UNTUK MELAKUKAN YANG INGIN ANDA LAKUKAN: Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan:SAHABAT SEJATI ADALAH MEREKA YANG SANGGUP BERADA DI SISIMU KETIKA KAMU MEMERLUKAN DUKUNGAN WALAUPUN SAAT ITU MEREKA BISA MEMILIH BERADA DI TEMPAT LAIN YANG LEBIH MENYENANGKAN: Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

Kamis, 20 Agustus 2009

Apa itu Tradisi??

Tradisi merupakan bagian yang amat penting dalam Gereja Katolik. Kata 'tradisi' dapat dijelaskan sebagai: meneruskan informasi, kepercayaan serta kebiasaan-kebiasaan, baik dengan kata-kata ataupun dengan teladan hidup dari satu generasi ke generasi lainnya tanpa petunjuk tertulis. Dengan kata lain, pemikiran-pemikiran serta nilai-nilai dari satu generasi diwariskan kepada generasi berikutnya.


Ketika kita remaja, kita sering berontak melawan tradisi, karena kita ingin membentuk kebiasaan-kebiasaan serta nilai-nilai kita sendiri. Namun demikian, kita harus ingat bahwa tradisi-tradisi diwariskan kepada kita karena tradisi-tradisi tersebut bermanfaat. Mereka memberikan hasil nyata di masa lampau dan ada unsur baik yang terkandung di dalamnya.
Coba bayangkan sebuah kereta api. Kereta api tidak memiliki kemudi. Memang kereta api tidak memerlukan kemudi karena ia melaju pada rel kereta api yang telah dipasang sebelumnya. Kalian naik kereta api dan tahu bahwa kalian akan tiba di tempat yang kalian tuju, karena relnya menuju ke sana. Masinis hanya dapat mengarahkan kereta apinya pada dua arah, yaitu maju atau mundur. Jadi, pada akhirnya kalian akan tiba di tempat yang kalian tuju atau kembali ke tempat semula.

Dalam Gereja Katolik ada dua pedoman: Kitab Suci dan Tradisi. Kitab Suci sendiri berawal dari tradisi bangsa Yahudi (Perjanjian Lama) dan tradisi Para Rasul Yesus (Perjanjian Baru).

Tradisi Gereja berasal dari pengalaman gereja Katolik selama 2000 tahun. Para Bapa Gereja mencermati pengalaman-pengalaman tersebut dan menetapkan peraturan-peraturan serta ajaran-ajaran yang terbukti telah membantu umat Katolik menghadapi permasalahan hidup. Peraturan serta ajaran tersebut telah memberikan hasil yang baik di masa lampau dan tetap demikian hingga kini.


Namun demikian, ada juga keterbatasan Tradisi. Jika kita membayangkan contoh tentang sebuah kereta api yang melaju pada relnya, kita dapat membayangkan juga orang-orang yang hidup di luar “rel kereta api”. Kebutuhan-kebutuhan serta masalah-masalah mereka perlu kita pikirkan juga. Tradisi perlu disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan baru serta orang-orang baru. Tradisi jangan sampai disingkirkan - tetapi disesuaikan.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com

0 komentar: