St. Paul of Chartres, Uskup Anthony Sharma
Buku petunjuk Gereja Katolik yang baru di Nepal akan mencantumkan dua tarekat para suster yang baru dari Korea, kata Uskup Anthony Sharma.
Uskup Yesuit yang menjabat sebagai Vikaris Apostolik Nepal itu mengumumkan hal itu setelah mengadakan perjalanan ke Korea, tempat dia mengunjungi tarekat Para Sister St. Paul dari Chartres (SPC) dan tarekat Para Suster Sabda Ilahi di Daejon.
“Saya pertama kali datang ke Nepal dua tahun lalu untuk melihat kemungkinan untuk berkarya di sini dan kini kami sudah memperoleh rumah tetap pertama,” kata Suster Lucie Gemma Kim, mantan provinsial SPC di Seoul. “Inilah biara pertama kami di Asia Selatan,” katanya.
Pada 30 September, para suster menyelenggarakan Misa untuk meresmikan biara baru mereka di Kathmandu tersebut.
Kini para suster SPC memiliki dua komunitas di Nepal. Komunitas Kathmandu dengan tiga suster akan fokus pada pendidikan. Komunitas Pokhara, 200 kilometer sebelah barat Kathmandu, yang juga memiliki tiga suster, akan memberi pelayanan kesehatan melalui sebuah mobile clinic (klinik berjalan).
Pastor Lawrence Maniyar, Superior Regional Yesuit di Nepal, mengatakan bahwa kedatangan para suster terjadi berkat usaha dari pasangan asal Korea yaitu Daniel dan Jemma Chi. “Mereka mengunjungi Nepal lebih dari belasan kali dan membuat kontak awal,” kata Pastor Maniyar.
Para suster, yang sudah fasih berbicara bahasa Nepal, mengatakan, memang lebih mudah bagi orang Korea untuk belajar bahasa setempat dibanduingkan dengan belajar bahasa Inggris.
Sementara itu, dua suster Korea dari tarekat Sabda Ilahi, yang telah memberikan pelayanan kesehatan di Nepal selama empat tahun terakhir, kini telah mendapat ijin resmi dari Uskup Sharma untuk berkarya.
Suster Agatha Park Young Ok dan Suster Raphaella Seo Jin Hwa masih tinggal di rumah kontrakan Kathmandu. Secara teratur, mereka datang ke Desa Nalang di Distrik Dhading dekat Kathmandu. Di sana mereka turut mendirikan Pusat Kesehatan St. Maria tahun ini.
Kedua suster itu juga berencana untuk membuka asrama di Kathmandu bagi belasan bocah putra “cemerlang” dari Nalang yang orangtuanya tidak mampu untuk menyediakan pendidikan tinggi bagi mereka.
Seorang pelajar putri dari daerah itu juga kini tinggal bersama para suster Sabda Ilahi sambil melanjutkan studinya.
Para suster berharap bahwa para siswa akan kembali dan mengajar di desa-desa asal mereka yang kini tidak memiliki guru yang berkualitas.
Oleh Chirendra Satyal, ucanews.com, Kathmandu, Nepal
Tanggal publikasi: 1 Oktober 2010
http://www.cathnewsindonesia.com/2010/10/01/taraket-religius-korea-masuk-nepal/
Download Aplikasi Supervisi Pembinaan Guru BK Terbaru
8 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar